Selasa, 21 Mei 2013

PROFIL HIDUP


PROFIL HIDUP



Nama saya adalah JUWI KUSWANDA, saya di lahirkan di kota Medan Sumatera Utara pada tanggal 28 juni 1989. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saudara pertama saya juga berkelamin laki - laki. Semenjak ibu saya mengandung saya orang tua laki – laki saya tidak pernah melihat saya sampai saya di lahirkan di dunia, hingga kini umur saya menginjak 24 tahun baru pertama kali saya berjumpa dengan orang tua laki – laki saya.

 Akhirnya ibu berjuang sendiri mencari nafkah demi anak – anaknya supaya bisa bertahan hidup dan memutuskan untuk pergi ke negeri seberang yaitu di Malaysia untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Ibu saya pergi ke Malaysia semenjak saya duduk di kelas 4 SD (sekolah dasar). Ibu saya di kontrak selama 3 tahun menjadi pembantu rumah tangga, dan pada akhirnya ibu saya kembali ke Indonesia waktu saya duduk di kelas 1 SMP  (sekolah menengah pertama) untuk menemui saya dan kaka saya.Sebulan kemudian ibu saya kembali lagi ke Malaysia untuk bekerja kembali, Ibu saya di kontrak selama tiga tahun di restoran Malaysia. Hingga kini di tahun 2013 ibu saya masih di Malaysia untuk membiayai hidup keluarga.

Ingin menjadi TNI AU adalah cita - cita saya dari kecil.Setelah saya lulus dari SMK saya langsung  mengambil formulir untuk menjadi TNI AU.Akan tetapi saya membatalkan menjadi TNI AU di karenakan tidak ada dukungan dari orang tua disekitar saya,karena ibu saya berada di negeri seberang,dan saya tidak tau di mana ayah saya berada, karena dari ibu saya mengandung sampai saya di lahirkan ibu saya sudah ditinggal pergi oleh ayah saya.

            Setelah saya membatalkan niat saya menjadi TNI AU saya melamar kerja di PT.KARET DELI MEDAN,pada akhirnya saya mendapat panggilan dari PT.KARET DELI MEDAN untuk di interview.Hasilnya pun tidak mengecewakan,artinya saya di terima bekerja.Berselang 1 tahun saya bekerja saya di angkat menjadi karyawan tetap di PT tersebut, sungguh gembira hati saya di angkat menjadi karyawan,karena di zaman sekarang system bekerjanya melaikan teken kontrak dan hanya PT KARET DELI yang berada di medan  yang berani mengangkat para buruhnya menjadi karyawan tetap.

            Dua tahun lebih saya bekerja,saya masih tinggal bersama nenek dan kaka saya dbilik yang tak seberapa indah itu.Semenjak saya selesai sekolah ibu yang saat ini masih di negeri seberang dan tidak pernah mengirim uang buat saya lagi,karena kata ibu saya kamu sudah bekerja dan harus hidup mandiri.Tiga tahun sudah saya bekerja,secara tiba – tiba bibi saya yang berada di Jakarta menghubungi saya lewat via telepon,saya pun diam sejenak,karena ada angin apa bibi saya menghubungi saya,tidak taunya bibi saya itu menawarkan saya untuk kuliah di Jakarta.saya  terkejut mendengar bibi saya menawarkan saya kuliah,saya menjawab, apakah bibi serius ingin mengkuliakan saya,jawab bibi saya,ia bibi serius mengkuliahkan kamu, dalam hati saya berbicara,ya allah Rezeki apa lagi ini yang egkau berikan,langsung dengan sigap saya menjawab, saya mau kuliah di Jakarta bibi.

            Setelah saya menerima tawaran dari bibi saya,saya segera mengurus pengunduran diri saya di PT. KARET DELI MEDAN,dan pada akhirnya pengunduran diri saya berjalan dengan lancar,dan saya di beri pesangon sebesar RP 500.000.Keesokan harinya saya langsung pesan tiket pesawat secara online untuk menuju ke Jakarta.
Saya mempunyai hobi yaitu bermain bola kaki atau bola , dari saya umur 9 tahun saya sudah menggemari bola kaki, sampai – sampai saya sekolah ssb (Sekolah Sepak Bola) di kota medan. Masuk ssb sungguh menyenagkan, Karena selain mendapat ilmu sepak bola kita juga mendapat teman – teman baru. Selama satu bulan saya mengikuti latihan, pada akhirnya pelatih ssb mencari lawan untuk bertanding persahabatan dengan ssb yang lain. Tujuan pelatih kami untuk mecari lawan adalah untuk mengetahui sampai mana anak didiknya menguasai tekhnik sepak bola yang dia ajarkan kepada kami, dan usaha pelatih selama 1 bulan ini tidak sia – sia, kami meraih kemenangan dengan skor 3 – 2 buat kemenangan ssb kami, dan kami mendapat pujian dari pelatih, kami sungguh senang bisa meraih kemenangan walaupun hanya pertandingan persahabatan.
Motto hidup seseorang tentunya berbeda – beda. Saya mempunyai motto hidup  pantang menyerah sebelum saya berhasil menggapai cita – cita saya selama ini yaitu menjadi TNI – AU. Keep spirit.