20 Tahun Tanpa seorang ayah Part III
Tiga tahun berlalu saya sudah menduduki kelas 4 SD di tahun 1999. Sampai detik ini saya masih di anggap anak yatim di lingkungan saya atau di lingkungan sekolah. Semenjak zaman kirisis moneter ekonomi keluarga saya sudah mulai menipis,dan ibu saya sudah 3 minggu tidak bekerja lagi, sebelumnya ibu saya bekerja di sebuah perusahaan kecil dibidang furniture jati. Selama 3 minggu ibu tidak bekerja yang mencari nafkah adalah kakek saya, kakek saya bekerja sebagai tukang pangkas/cukur rambut, penghasilan kakek saya perharinya tidak menentu karena tidak setiap hari ada pelanggan yang datang. Semenjak itu saya memutuskan untuk bekerja mendagangkan kue yang di buat tetangga saya karena saya ingin membantu orang tua saya mencari nafkah, keesokan harinya pukul 05.00 pagi saya sudah mulai bangun untuk mendagangkan kue.
.
Di hari
pertama saya berjualan, saya membawah kue sebanyak 80 buah kue.,pukul 05.15
saya mulai berjalan sambil mengeluarkan nada keras seperti kue..e kue.. kue.
Alhamdulilah pelanggan pertama saya adalah temen sekolah saya sendiri.,Temen
saya itu Nampak terkejut melihat saya
berjualan kue, temen saya bertanya, juwi sejak kapan kamu berjualan kue,
dan saya menjawab sejak hari ini, dan si teman saya hanya terdiam mendengarkan
jawaban saya. Dan teman saya membeli kue yang saya dagangkan sebanyak 5 potong kue lapis, 5 potong kue lapis di tahun
1999 di kenakan harga sebesar Rp.1000. Jadi harga 1 potong kue lapis adalah Rp 200.
Pada pukul 07.00 pagi kue dagangan saya habis terjual, hati saya sangat gembira
sekali karena dagangan kue saya habis terjual. Dan saya pun langsung pulang
kerumah tetangga saya untuk menyetorkan hasil dangangan saya barusan.Dan saya
di beri upah sebesar Rp.3000 dan 2 potong kue. Dalam hati saya , saya sangat
senang sekali kerena mendapatkan upah yang cukup untuk membantu ibu saya yang
sudah tidak bekerja lagi, dan saya tidak lupa mengucapkan terimah kasih banyak kepada tetangga saya yang sudah memberi
saya rezeki pada pagi ini, Dan saya pun bergegas pulang ke rumah sambil berlari,
setelah sampai depan pintu rumah teryata ibu saya sudah menanti kepulangan
saya,Ibu pun bertanya kepada saya, bagaimana tadi jualannya,saya menjawab,
alhamdulilah habis semuanya bu, ini upahnya ibu sebesar Rp.3000, ibu pun
berkata alhamdulilah ya Allah, dan ibu pun mengambil upah yang saya berikan
untuk di pergunakan dalam kebutuhan hidup sehari – hari.Dan pada akhirnya ibu
saya menyuruh saya istirahat karena nanti siang saya akan bersekolah pada pukul
13.00 siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar